by : Asa
Bermula dari mushala kampus yang tidak bergitu mega, ku
mulai perjuangan ini. Mengukir kegiatan dan membangun pola pikir untuk terus
mensyiarkan dakwah dikampus tempat saya menimbah ilmu.
Kampus yang sangat heterogen dari berbagai segi kesenjangan
namun pada dasarnya saya meyakini bahwa mereka sama seperti kampus-kampus yang
lain yang butuh syiar dakwah untuk terus mendekatkan diri kepada sang
penciptanya.
Didasari dari kebutuhan terhadap tuhan inilah yang membuat
sebagian orang dikampus yang merasakan kepedulian terhadap orang lain
sekitaarnya, yang mencurahkan pemikiran dan tenaganya untuk terus menerus
memberikan waktu, pikiran dan tenaganya untuk terus menebar kebaikan-kebaikan
tanpa mengenal lelah.
Mereka yang tidak peduli meski ada yang menghina,tidak
peduli terhadap pujian karena pukan itu yang mereka harapkan, mereka tidak
peduli walau kadang nilai perkuliahannya jatuh , mereka juga tidak peduli
hujan, badai menghalang karena mereka akan terus berjuang hingga bertemu sang
pencipta yang selalu dirindukannya.
Jalan dakwah yang mereka emban adalaha jalan tanjang yang
tidak berhujung hingga akhir kehidupan mereka yang mengakhiri perjuangannya.
Banyak diantara para pejuang dakwah ini mundur secara teratur atau ada yang menyebutnya
tereliminasi oleh waktu.
Jalan yang panjang ini membuat mereka para akhwat itu rela
pulang larut malam yang mungkin sudah tidak akhsan lagi untuk para akhwat namun
kondisi yang ada membutuhkan mereka untuk terus seperti itu, bahwa pernah waktu
itu pernah ada akhwat yang ban kendaraanya bocor di tempat jalan yang sepih dan
harus ke bengkel untuk memperbaikinya dan menyuruh dua temanya menunggu di
pinggir jalan yang sepi karena tidak mungkin dengan kondisi tiga orang mengendarian
kendaraan yang banya bocor, anda mungkin bisa membayangkan kondisinya.
Lalu ada dua orang akhwat yang berboncengan setelah pulang
dari kajian dari kampus yang sudah terlalu malam mengakibatkan kendaraan yang
mereka tunggangi ditabrak kendaraan lain yang mengakibatkan mereka menginap
beberapa hari dirumah sakit dan terpaksa harus libur kerja.
Jalan panjang ini juga pernah membuat seorang ikhwan yang
setelah mempersiapkan kajian untuk masyarakat kampus, ketika pulang dari kampus
kendaraanya ditabrak mobil, yang mengharuskanya dibawah kerumah sakit dan
kendaraanya rusak parah. Dan ada juga seorang ikhwan yang ketika selesai
menjenguk teman sesama aktivis dakwah tiba-tiba kendaraan yang dikendarainya
jatuh dan harus dibawah kerumah sakit serta harus beberapa hari izin untuk tidak
bekerja dan tidak kuliah.
Namun mereka yang memiliki kisah diatas tetap tidak jerah
untuk terus berkontribusi dalan gerakan-gerakan dakwah kampus.. bahkan makin
menancapkan eksistensinya untuk terus berdakwah dikampus-kampus..
Menelisik kembali Tujuan Dakwah Kampus
Kampus yang diproyeksi menjadi kekuatan besar untuk
membangun negeri ini, maka dakwah kampus memberikan andil besar dalam
melahirkan generasi-generasi pembangun yang cerdas , berakhlak mulia dan dekat
dengan sang penciptanya.
Mengingat masa kampus adalah masa yang sangat singkat maka
dakwah kampus menetapkan tujuan yang agar dakwah ini tidak putus :
1. Mensuplai
Alumni yang berapliasi pada islam
Kita sering melihat dulunya mereka aktif di
dakwah kampus saat masih menjadi mahasiswa namun setelah selesai masa
perkuliahan mareka hilang bagai ditiup angin. Bukan ini yang diharapkan oleh
tujuan dakwah kampus itu sendiri
Dakwah kampus berharap para alumni pasca
kampus akan terus memberikan konteribusi-kontribusi dakwah di lingkungan dekat
tempat tinggalnya minimal atau bahkan level yang lebih tinggi lagi jika bisa.
2. Transformasi
Masyarakat Madani
Pada alumni aktivis dakwah itu diharapkan
bisa memberikan warna warni keislaman dilingkungan masyarakat sekitarnya.
Memberikan kegiatan-kegiatan dakwah di lingkungannya dan terus mensyiarkan
islam dilingkungannya.
Tranformasi masyarakat madani tidak hanya
bisa dilalukian oleh satu atau dua orang saja maka dari itu para alumni aktivis dakwah kampus harus
bersinergi kembali untuk terus membangun dakwah di lingkungan masyarakatnya
dengan lebih mengutamakan tujuan yang hakiki diatas kepentingan dunia.
3. Menyediakan
Kompetensi unsur-unsur perbaikan Negara
Maka dari itu diharapkan para alumni
aktivisa dakwah kampus mampu meduduki posisi strategis baik ditingkat terendah
seperti ketua Rt, Rw atau bahkan kalau bisa menduduki tingkat tertinggi seperti
presidan, menteri, gubernur,dll.
Karena dengan demikian akan lebih
memudahkan gerak dakwah nya. Dan akan lebih banyak lagi mebear kebaikan –
kebaikan yang akan manjadi bekal menuju akhirat kelak.
Sekarang
tinggal kita yang menentukan kita akan mencatat sejarah atau kita hanya diam???
Selamat
berpikir....
Semoga
lahir semangat baru..