Jumat, 26 Juli 2013

Mengumpulkan Spirit yang berterbangan



by : Asa
Bermula dari mushala kampus yang tidak bergitu mega, ku mulai perjuangan ini. Mengukir kegiatan dan membangun pola pikir untuk terus mensyiarkan dakwah dikampus tempat saya menimbah ilmu.
Kampus yang sangat heterogen dari berbagai segi kesenjangan namun pada dasarnya saya meyakini bahwa mereka sama seperti kampus-kampus yang lain yang butuh syiar dakwah untuk terus mendekatkan diri kepada sang penciptanya.
Didasari dari kebutuhan terhadap tuhan inilah yang membuat sebagian orang dikampus yang merasakan kepedulian terhadap orang lain sekitaarnya, yang mencurahkan pemikiran dan tenaganya untuk terus menerus memberikan waktu, pikiran dan tenaganya untuk terus menebar kebaikan-kebaikan tanpa mengenal lelah.
Mereka yang tidak peduli meski ada yang menghina,tidak peduli terhadap pujian karena pukan itu yang mereka harapkan, mereka tidak peduli walau kadang nilai perkuliahannya jatuh , mereka juga tidak peduli hujan, badai menghalang karena mereka akan terus berjuang hingga bertemu sang pencipta yang selalu dirindukannya.
Jalan dakwah yang mereka emban adalaha jalan tanjang yang tidak berhujung hingga akhir kehidupan mereka yang mengakhiri perjuangannya. Banyak diantara para pejuang dakwah ini mundur secara teratur atau ada yang menyebutnya tereliminasi oleh waktu.
Jalan yang panjang ini membuat mereka para akhwat itu rela pulang larut malam yang mungkin sudah tidak akhsan lagi untuk para akhwat namun kondisi yang ada membutuhkan mereka untuk terus seperti itu, bahwa pernah waktu itu pernah ada akhwat yang ban kendaraanya bocor di tempat jalan yang sepih dan harus ke bengkel untuk memperbaikinya dan menyuruh dua temanya menunggu di pinggir jalan yang sepi karena tidak mungkin dengan kondisi tiga orang mengendarian kendaraan yang banya bocor, anda mungkin bisa membayangkan kondisinya.
Lalu ada dua orang akhwat yang berboncengan setelah pulang dari kajian dari kampus yang sudah terlalu malam mengakibatkan kendaraan yang mereka tunggangi ditabrak kendaraan lain yang mengakibatkan mereka menginap beberapa hari dirumah sakit dan terpaksa harus libur kerja.
Jalan panjang ini juga pernah membuat seorang ikhwan yang setelah mempersiapkan kajian untuk masyarakat kampus, ketika pulang dari kampus kendaraanya ditabrak mobil, yang mengharuskanya dibawah kerumah sakit dan kendaraanya rusak parah. Dan ada juga seorang ikhwan yang ketika selesai menjenguk teman sesama aktivis dakwah tiba-tiba kendaraan yang dikendarainya jatuh dan harus dibawah kerumah sakit serta harus beberapa hari izin untuk tidak bekerja dan tidak kuliah.
Namun mereka yang memiliki kisah diatas tetap tidak jerah untuk terus berkontribusi dalan gerakan-gerakan dakwah kampus.. bahkan makin menancapkan eksistensinya untuk terus berdakwah dikampus-kampus..



Menelisik kembali Tujuan Dakwah Kampus
Kampus yang diproyeksi menjadi kekuatan besar untuk membangun negeri ini, maka dakwah kampus memberikan andil besar dalam melahirkan generasi-generasi pembangun yang cerdas , berakhlak mulia dan dekat dengan sang penciptanya.
Mengingat masa kampus adalah masa yang sangat singkat maka dakwah kampus menetapkan tujuan yang agar dakwah ini tidak putus :
1.       Mensuplai Alumni yang berapliasi pada islam
Kita sering melihat dulunya mereka aktif di dakwah kampus saat masih menjadi mahasiswa namun setelah selesai masa perkuliahan mareka hilang bagai ditiup angin. Bukan ini yang diharapkan oleh tujuan dakwah kampus itu sendiri
Dakwah kampus berharap para alumni pasca kampus akan terus memberikan konteribusi-kontribusi dakwah di lingkungan dekat tempat tinggalnya minimal atau bahkan level yang lebih tinggi lagi jika bisa.

2.       Transformasi Masyarakat Madani
Pada alumni aktivis dakwah itu diharapkan bisa memberikan warna warni keislaman dilingkungan masyarakat sekitarnya. Memberikan kegiatan-kegiatan dakwah di lingkungannya dan terus mensyiarkan islam dilingkungannya.
Tranformasi masyarakat madani tidak hanya bisa dilalukian oleh satu atau dua orang saja maka dari itu  para alumni aktivis dakwah kampus harus bersinergi kembali untuk terus membangun dakwah di lingkungan masyarakatnya dengan lebih mengutamakan tujuan yang hakiki diatas kepentingan dunia.

3.       Menyediakan Kompetensi unsur-unsur perbaikan Negara
Maka dari itu diharapkan para alumni aktivisa dakwah kampus mampu meduduki posisi strategis baik ditingkat terendah seperti ketua Rt, Rw atau bahkan kalau bisa menduduki tingkat tertinggi seperti presidan, menteri, gubernur,dll.
Karena dengan demikian akan lebih memudahkan gerak dakwah nya. Dan akan lebih banyak lagi mebear kebaikan – kebaikan yang akan manjadi bekal menuju akhirat kelak.

Sekarang tinggal kita yang menentukan kita akan mencatat sejarah atau kita hanya diam???

Selamat berpikir....
Semoga lahir semangat baru..