Batam, Lembaga
Dakwah Kampus (LDK) Unrika dan LDK se-Kota Batam menolak kebijakan Menteri Kesehatan yang
membagikan kondom secara massal secara nasional, pada Minggu (1/12) hingga
Sabtu (7/12) mendatang. Kebijakan tersebut membuat Lembaga Dakwah Kampus
se-Kota Batam mengecamnya, tambah lagi dengan menyusulnya pembagian kondom
tersebut sudah sampai ke Kampus Universitas Gajah Mada (UGM).
“Program itu
sangat kami kecam dan kalau bisa jangan dilanjutkan lagi,” ujar Perwakilan
LDK Unrika Batam, Ikro, Jumat (6/11).
Ia
menyampaikan, dengan pembagian kondom seperti itu dikhawatirkan akan ada para
pemuda dan pemudi yang mendapatkannya. Akan hal itu, tentunya mereka akan
mencoba kondom tersebut. Tambah lagi mahasiswa itu kebanyakan belum menikah.
“Pembagian
kondom itu kepada mahasiswa dan siswa SMA kami nilai tidak tepat. Untuk itu, kami
menolak tegas program tersebut. Lebih baik anggaran program itu dipergunakan
untuk pengembangan karakter pemuda dan pemudi agar berakhlaq baik, dari pada
pembagian kondom terhadap pelajar serta mahasiswa,” ucapnya.
Pada aksi
kemarin itu juga, diikuti sebanyak 22 Organisasi Kepemudaan (OKP) termasuk LDK
se-Kota Batam serta 3 media yakni Radio Samba, Radio Seila Fm dan TabloidSyi’ar
Islam Kepulauan Riau. Aksi tersebut ternyata mendapat dukungan dari masyarakat
Kota Batam. Selain itu, aksi tersebut di mulai dengan pemasangan spanduk
penolakkan kampanye Pekan Kondom Nasional (PKN) dibeberapa titik
keramaian diantaranya lampu merah depan kampus Universitas Internasional
Batam, Kampus Universitas Riau Kepulauan dan Simpang Kabil. (CR01)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar